Rumah susun atau yang biasa kita kenal dengan istilah rusun menjadi trend di beberapa media pemberitaan akhir-akhir ini. Ya rusun menjadi salah satu jurus jitu pemerintah untuk mengatasi terbatasnya lahan hunian khususnya di perkotaan.
Tingginya kebutuhan akan hunian layak dan minimnya lahan yang tersedia menyebabkan harga rumah tapak menjadi sangat tinggi dan tidak terjangkau bagi sebagian besar orang yang tinggal di perkotaan. Rusun menjadi solusi untuk hal tersebut , Rusun dianggap jitu untuk mengatasi keterbatasan lahan dan juga menyediakan hunian yang terjangkau.
Ada beberapa jenis pembagian rusun, mulai dari jenis dan fasilitas, pengembang atau kepemilikannya. Berdasarkan kepemilikannya kita akhir-akhir ini sering mendengar rusun umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami)
Dari namanya kita sudah dapat menerka perbedaan mendasar diantara keduanya, yang pertama Rumah Susun Sederhana Milik ( Rusunami ) dimana rumah susun ini biasanya dibangun dan dikembangkan oleh developer swasta dan konsumen dapat memilikinya. Beberapa developer menyebutnya sebagai “Apartement Bersubsidi” untuk menghilangkan konotasi yang kadang melekat pada rusun.
Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
Yang kedua adalah Rumah Susun Sederhana Sewa ( Rusunawa ) dimana orang yang tinggal di dalamnya tidak memiliki hak milik namun membayar sewa setiap bulannya. Rusunawa ini biasanya dikembangkan oleh pemerintah daerah maupun pusat yang bekerjasama dengan kementrian pekerjaan umum guna mengatasi tingginya kebutuhan akan hunian yang layak.
Secara umum itulah perbedaan antara rusunawa dan rusunami. Beberapa detail perbedaan lainya dapat anda simak di artikel terkait lainya . (jogloproperty)
